Minggu, 19 Juni 2011

Never

Never is never

Gue mau mulai berubah menjadi gue yang bisa jauh lebih tegar.
Karena ada seseorang disana yang mengingatkan bahwa gue gak boleh terlalu terpuruk atas semua yang terjadi.
Dia mengingatkan diriku lewat caranya.
Gue harus mulai belajar berjalan sendiri.Gue gak boleh terlalu manja dengan keadaan.
Ayah tak kembali hidup kembali dalam keluarga ini.
Yandha tak akan meminta kembali dengan diriku.
Dadit tak akan kembali karena dia sudah menilaiku tidak baik.
Sa*ti tak akan menjadi teman karena dia sudah terlanjur membenciku.

Sekarang adalah waktunya gue hidup sesuai dengan kenyataan.
Hidup sesuai alur yang diberikan Allah.
Gue sadar kok beberapa teman gue menyindir gue dengan keadaan gue yang selalu galau.Gue sadar akan itu.

Gue harus kuat apapun tantangan hidup ini gue harus kuat.
Memang tidak mudah untuk bangkit, tapi asalkan kita punya NIAT pasti akan tercapai.

Gue berterima kasih kepada teman-teman yang menyidir, kalian memang sayang kepadaku.
Terima kasih pula untuk inspirasinya Hani.
Terima kasih atas pendapatnya Hafshoh, walaupun gue gak dengar lo dari awal.
Terima kasih atas kata mutiaranya Adwina.
Terima kasih semuanya atas semua yang kalian lakukan untukku.


I love you all 

Alhamdulillah atas nikmat yang Kau berikan, Allah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

hayo-hayo kasih masukan ya....